Periode modern dalam sejarah Islam bermula dari tahun 1800 M dan berlangsung sampai sekarang. Di awal periode ini kondisi Dunia Islam secara politis berada di bawah penetrasi kolonialisme. Baru pada pertengahan abad ke-20 M Dunia Islam bangkit memerdekakan negerinya dari penjajahan Barat. Periode ini memang merupakan zaman kebangkitan kembali Islam, setelah mengalami kemunduran di periode pertengahan.
Gerakan pembaharuan ini muncul karena dua hal, yakni:
Pertama, timbulnya kesadaran dikalangan ulama bahwa banyak ajaran-ajaran “asing” yang masuk dan diterima sebagai ajaran Islam. Ajaran-ajaran ini bertentangan dengan semangat ajaran Islam yang sebenarnya, seperti bid’ah, khurafat dan tahyul. Gerakan ini dikenal sebagai gerakan reformasi.
Kedua, pada periode ini Barat mendominasi Dunia di bidang politik dan peradaban. Persentuhan dengan Barat menyadarkan tokoh-tokoh Islam akan ketinggalan mereka. Karena itu, mereka berusaha odan peradaban untuk menciptakan balance of power. (Yatim, 2003 : 173 - 174).
Selain itu, situasi sulit dan pahit yang dialami umat Islam ini juga mendorong lahirnya ide-ide atau gagasan tentang pembaharuan yang kemudian disebarkan kepada seluruh umat Islam. Ide ide ini secara umum bertujuan untuk membangkitkan kebebasan Islam sebagaimana masa-masa kejayaannya.
Umat Islam harus mampubangkit dari belenggu kolonialisme bangsa Eropa, sehingga bisa negeatur dan menyelesaikan masalah yang ada dalam diri Umat Islam. Selain itu, kondisi umat Islam yang hari ini tenggelam dalam tradisi taqlid dituntut untuk bisa berfikir mandiri dan kritis.
Kemudian, gerakan pembaharuan juga hadir untuk memperjuangkan pendidikan universal, kemerdekaan pers, memperkuat faham ‘nasionalisme’ dengan menyadari hakekatnya sebagai pemilik tanah air yang tidak boleh diganggu oleh pihak lain. Selain itu, mereka juga menanamkan dan menyemaikan jiwa patriotisme yang berupa kepeloporan dan kepahlawanan untuk bangkit dalam mempertahankan tanah air.
Selain itu, untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah (persatuan antar umat Islam), serta menekankan pembaharuan Islam dalam bidang politik pemerintah dengan negara. Dan, memurnikan ajaran Islam dari berbagai kepercayaan dan tradisi yang bertentangan dengan ajaran Islam menuju bentuk aslinya, memperbaharui metode pengajaran, serta menenemkan solidaritas seluruh umat Islam.
Bahkan, kebangkitan dunia Islam sejah jauh-jauh hari sudah banyak diprediksi oleh para ahli dengan melihat beberapa faktor yang ada dalam umat Islam, baik doktrin maupun masyarakatnya. Menurut para ahli, setidaknya ada empat faktor yang sangat potensial membuat umat Islam menuju kebangkitan sebagaimana masa-masa kejayaannya.
Empat faktor itu diantaranya adalah:
Ibadah haji yang dilakukan umat Islam setiap tahun. Pada musim haji, umat Islam dari seluruh pelosok negeri selalu melakukan ibadah haji ke Makkah dengan satu kesatuan, kesamaan dan kesetaraan yang disimbolkan dengan pakaian ihrom yang serba putih.
Persatuan umat Islam. Yakni ajaran yang menetapkan solidaritas bagi masing-masing negara dan bagi dunia secara keseluruhan. Menyadari akan adanya kabangkitan tersebut, Barat berusaha memecah belah kesatuan umat Islam di seluruh dunia.
Kota Makkah yang setiap tahunnya dikunjungi oleh umat Islam dari seluruh dunia, menjadi magnet kuat bagi persatuan dan kesatuan umat Islam.
Ajaran reformasi yangmemang terkandung dalam ajaran Islamdalam al-Qur’an dan as-Sunnah terdapat kekuatan yang luar biasa bagi seorang muslim untuk melakukan perubahan. Semangat dari dua kitab ini sangat besar pengatruhnya terhadap petumbuhan dan peradaban umat Islam.