Imam al Zamakhsyari bernama lengkap Abu al-Qasim Mahmud Ibnu Umar Ibnu Muhammad Ibnu Ahmad Ibnu Umar al-Khuwarizmi al Zamakhsyari. Dilahirkan di al- Zamakhsyar, Khuwarizmi (Turkestan- Rusia) pada hari Rabu, 27 Rajab 467 H atau tahun 1074 M.
Dia berasal dari keluarga yang miskin, namun taat beribadah dan alim, bersifat wara’ serta zuhud. .
Semangat al-Zamakhsyar menuntut ilmu, memotivasinya pergi ke Mekkah pada tahun 520 H untuk mengaji “Kitab Sibawaih. Kitab Sibawaih adalah buku tentang ilmu gramatika bahasa Arab yang dijadikan standar di dunia Islam. Hal itu membuatnya tinggal di Mekkah dalam waktu yang lama dan dijuluki Jarr allah (tetangga Allah). Gurunya adalah seorang ulama dari Andalusia bernama Abu Bakar Abdullah bin Thalhah al-Yabiri, al-Isybili (Sicilia).
Kecintaannya yang tinggi terhadap ilmu, membuat Imam Zamakhsyari menjadi ulama yang produktif. Sepanjang hidupnya, telah menulis 50 buku penting. Dia pun dikenal sebagai sastrawan besar, ahli bahasa, dan ahli tafsir. Beberapa diantaranya adalah Al-Kasysyaf, al-Faiq fi Gharib al-Hadits, Nukat al-‘Arab fi Gharib al-I’rab, Mutasyabih Asma al-Ruwat, Athwaq al-Dzahab fi al-Mawa’izh, Syarh Syawahid Kitab Sibawaih, Diwan al-Tamtsil, Nawabigh al-Kalim, Nashaih al-Kibar, Nashaih al-Shigar, Syaqaiq al-Nu’mal fi Haqaiq al-Nu’man (Biografi Imam Abu Hanifah), kitab tafsir al-Kasysayf ‘an Haqaiq Ghawamidh al-Tanzil wa ‘Uyun al- Aqawil fi wujud al-Ta’wil. “Asas Balaghah” (mengenai kaidah-kaidah sastra Arab).
Imam Zamakhsyari meninggal pada tahun 538 H dalam usia 71 tahun. Selama hidupnya, Zamakhsyari memilih membujang. Alasannya terungkap dalam syairnya,
Aku telah mengamati nasib anak-anak
Aku hampir tak menemukan, anak-anak yang tidak menyakitii ibu dan ayahnya
Aku melihat seorang ayah yang menderita karena mendidik anak-anaknya
Dan ingin sekali anaknya menjadi orang yang pintar dan cerdas
Ia ingin mendidik generasi yang cemerlang
Tetapi apa daya, apakah ia menjadi baik atau menjadi nakal
Saudaraku menderita, ia menjadi beban anaknya
Anak itu begitu nakal;
Karena itulah aku tinggalkan menikah
Dan memilih cara hidup sebagai biarawan
Ini bagiku jalan hidup yang terbaik
Masya Allah! Imam Zamakhsyari adalah salahsatu ulama yang juga memilih untuk menjomblo. Alasannya tidak menikah, mungkin saja dilatarbelakangi oleh pengalaman hidupnya. Baginya, orang yang bahagia adalah yang tidak menikmati kehidupan dunia seperti memiliki anak dan tidak mendirikan rumah. Meski begitu, ia merasa bahagia sabagai jomblo. Karena dengan ilmunya, ia bisa menebar manfaat bagi umat.