Ketika Allah memerintakan kita untuk beribadah kepada-Nya, maka disitulah terdapat kebaikan. Juga ketika Dia menegaskan untuk meninggalkan perkara yang dilarang, maka di situlah terletak keburukan.
Setiap titah yang Allah turunkan, di dalamnya ada nilai kebaikan dan keagungan bagi kita yang ridha melakukannya. Pahala sudah Allah sediakan bagi siapa yang ridha untuk menjalankan kewajiban dari-Nya. Siksa yang pedih sudah Allah siapkan bagi siapa yang berani melanggar apa yang dilarang-Nya.
Betul sekali, bahwa sesungguhnya, dibalik ketaatan yang kita pegang teguh itu, ada kenikmatan yang tak terlihat. Karena ketaatan pada Allah dapat menjauhkan kita dari murka-Nya.
Ustman ibn Affan berkata, “Aku menemukan kenikmatan beribadah dalam empat hal: ketika mampu menunaikan kewajiban dari Allah, ketika mampu menjauhi segala yang diharamkan Allah, ketika mampu melakukan amar ma’ruf dan mencari pahala dari Allah, dan ketika mampu melakukah nahi munkar serta menjaga diri dari murka Allah.”